Gelombang Demonstrasi Melawan Kebijakan Imigrasi Trump di Seluruh Amerika
MediaJawa.id - Kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump kembali menuai kecaman. Operasi besar-besaran yang dilakukan oleh Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) sejak 6 Juni memicu gelombang demonstrasi di berbagai kota besar. Dari Seattle hingga Washington DC, warga turun ke jalan menolak tindakan keras terhadap imigran.
Demonstrasi ini tidak hanya mencerminkan kemarahan warga terhadap
penangkapan imigran, tetapi juga menjadi bentuk solidaritas terhadap mereka
yang dianggap menjadi korban sistem yang tidak manusiawi. Aksi-aksi ini
menunjukkan bahwa publik Amerika semakin kritis terhadap arah kebijakan
imigrasi pemerintahannya.
Berikut rangkuman sembilan kota besar yang terdampak gelombang
demonstrasi dan penolakan terhadap kebijakan imigrasi Presiden Trump.
Demonstrasi di Seattle Soroti
Penahanan Imigran
Demonstrasi melawan kebijakan imigrasi Trump pertama kali terlihat di
Seattle. Sekitar 50 orang dari organisasi Students for a Democratic Society
Universitas Washington melakukan aksi di luar gedung pengadilan imigrasi.
Mereka menyerukan pembebasan imigran yang ditahan ICE sambil menabuh drum dan
membawa spanduk bertuliskan "Bebaskan mereka semua. Hapuskan ICE."
Protes di San Francisco Rusuh dan
Menyebabkan Kerusakan
Di San Francisco, sekitar 200 orang berkumpul untuk memprotes penangkapan
demonstran. Lebih dari 150 orang ditangkap dalam aksi yang berujung bentrok dan
kerusuhan. Mobil, termasuk milik polisi, dirusak, dan dua petugas kepolisian
mengalami luka-luka. Polisi menegaskan bahwa kekerasan tidak akan ditoleransi
meskipun kebebasan berpendapat dijamin.
Santa Ana Blokade Jalan dan Aksi
Lanjutan
Kota Santa Ana juga mengalami aksi demonstrasi lanjutan sejak Senin.
Petugas terlihat memblokade jalan menuju Civic Center dengan kendaraan lapis
baja. Meski massa mulai membubarkan diri, area sekitar masih dipenuhi sampah
botol dan pecahan kaca. Beberapa warga kontra-demonstrasi muncul mengenakan
atribut pro-Trump.
Austin dan Dallas Alami Bentrokan
dengan Aparat
Di negara bagian Texas, tepatnya Austin dan Dallas, demonstrasi menentang
kebijakan imigrasi Trump juga berlangsung ricuh. Massa melempar batu dan botol
ke arah aparat keamanan yang berusaha membubarkan mereka. Beberapa orang
ditangkap dalam bentrokan ini.
Aksi Damai di Chicago Desak Hentikan
Deportasi
Chicago menjadi salah satu kota yang menunjukkan aksi damai menentang
kebijakan imigrasi Trump. Massa berkumpul di luar gedung pengadilan imigrasi
dengan membawa tuntutan agar pemerintah menghentikan deportasi dan mengakhiri
penangkapan terhadap imigran tak bersalah.
Ratusan Warga Boston Bela David Huerta
Di Boston, Massachusetts, ratusan orang berkumpul di City Hall Plaza.
Mereka memprotes penahanan pemimpin serikat pekerja David Huerta oleh ICE.
Spanduk dengan pesan solidaritas terhadap imigran dan dukungan terhadap Los
Angeles dibentangkan selama aksi berlangsung.
Demonstrasi Serikat Pekerja di
Washington DC
Ibukota AS, Washington DC, juga tak luput dari gelombang demonstrasi.
Beberapa serikat pekerja turut serta menyuarakan penolakan terhadap kebijakan
ICE. Salah satu anggota DPR dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal, bahkan ikut
serta dan menyatakan bahwa penggerebekan yang menyasar orang tak bersalah harus
dihentikan.
Operasi ICE Picu Aksi Nasional
Penggerebekan oleh ICE sejak Jumat (6/6) terjadi serentak di berbagai
kota dan menjadi pemicu utama protes nasional. Salah satu pusat aksi adalah Los
Angeles, tempat ratusan imigran ditangkap dan bentrok dengan warga lokal.
Bahkan, beberapa kendaraan dilaporkan dibakar oleh massa yang marah.
Tanggapan Pemerintah: Trump Kerahkan
Garda Nasional
Menanggapi kerusuhan yang meluas, Presiden Donald Trump mengerahkan
ribuan personel Garda Nasional dan ratusan marinir. Langkah ini menuai kritik
dari banyak pihak, yang menilai pendekatan militeristik justru memperburuk
situasi dan menambah ketegangan antara warga dan aparat.
Kesimpulan: Gelombang Protes
Cerminkan Penolakan Massal
Gelombang demonstrasi menentang kebijakan imigrasi Donald Trump memperlihatkan penolakan luas terhadap praktik deportasi dan penggerebekan imigran. Meski disertai kekerasan di beberapa lokasi, semangat warga untuk membela hak-hak kemanusiaan tetap menyala. Kebijakan yang dinilai tidak manusiawi ini menjadi ujian besar bagi demokrasi dan keadilan sosial di Amerika Serikat.
Sumber: CNN indonesia