Kompak Naik! Harga BBM Meroket di Pertamina, Shell, BP AKR Mulai 1 Juli 2025
MediaJawa.id - Mulai 1 Juli 2025, konsumen bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia harus kembali merogoh kocek lebih dalam. Harga BBM Pertamina, Shell, BP AKR per 1 Juli 2025 mengalami penyesuaian harga yang cukup signifikan. Penyesuaian ini dilakukan hampir serentak oleh operator besar, termasuk perusahaan negara dan swasta asing.
Kenaikan harga BBM ini terjadi di tengah fluktuasi harga minyak mentah
global dan penguatan dolar AS terhadap rupiah. Selain itu, beban distribusi dan
pajak energi juga menjadi faktor pemicu yang tak bisa dihindari. Seperti biasa,
perubahan ini menimbulkan diskusi hangat di tengah masyarakat karena berdampak
langsung terhadap biaya hidup dan aktivitas ekonomi.
Sebagai jurnalis ekonomi dan energi yang telah meliput isu BBM selama 15 tahun, saya akan memaparkan secara rinci harga BBM terbaru Pertamina, Shell, BP AKR per 1 Juli 2025, serta menyoroti dampaknya bagi masyarakat dan pelaku usaha. Artikel ini juga akan memberikan analisis mendalam berdasarkan data dan regulasi terbaru dari Kementerian ESDM.
1. Kenaikan Harga BBM Pertamina per 1 Juli 2025
PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk hampir seluruh
jenis BBM non-subsidi yang dijualnya.
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru:
- Pertamax Turbo (RON 98): Rp16.300/liter → naik Rp600
- Pertamax (RON 92): Rp14.400/liter → naik Rp500
- Dexlite: Rp14.950/liter → naik Rp700
- Pertamina Dex: Rp15.300/liter → naik Rp600
Langkah Pertamina ini mengikuti regulasi penyesuaian harga BBM bulanan yang diatur oleh Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
2. Shell Ikut Sesuaikan Harga BBM Juli 2025
Shell Indonesia juga menaikkan harga BBM-nya secara nasional. Penyesuaian
ini menyesuaikan dengan harga minyak dunia dan biaya logistik.
Harga BBM Shell per 1 Juli 2025:
- Shell Super (RON 92): Rp14.600/liter
- Shell V-Power (RON 95): Rp15.950/liter
- Shell V-Power Diesel: Rp16.200/liter
Konsistensi Shell dalam menyesuaikan harga tiap awal bulan menunjukkan strategi pasar yang dinamis, namun bisa memengaruhi keputusan konsumen beralih ke alternatif BBM lainnya.
3. BP AKR Naikkan Harga BBM Premium dan Diesel
BP AKR, hasil kolaborasi antara BP dan AKR Corporindo, juga turut
menyesuaikan tarif BBM-nya.
Harga BBM BP AKR Terbaru:
- BP 90: Rp14.500/liter
- BP 92: Rp14.700/liter
- BP Diesel: Rp15.900/liter
Kenaikan ini menunjukkan bahwa kompetisi antar-operator bukan hanya soal harga, tetapi juga soal layanan dan efisiensi distribusi.
4. Penyebab Serentak Naiknya Harga BBM 1 Juli 2025
Kompaknya operator BBM menaikkan harga per 1 Juli 2025 bukan kebetulan.
Beberapa faktor utama melatarbelakanginya:
Faktor Pemicu:
- Harga minyak dunia Brent naik ke
US$ 89 per barel
- Nilai tukar rupiah melemah ke
Rp16.300 per dolar AS
- Kenaikan biaya logistik dan
distribusi pasca lebaran
Kementerian ESDM mengizinkan penyesuaian harga secara bulanan bagi BBM nonsubsidi. Oleh karena itu, perusahaan dapat menaikkan atau menurunkan harga berdasarkan evaluasi biaya pokok.
5. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Konsumen
Kenaikan harga BBM langsung berdampak pada pengeluaran masyarakat,
terutama kelompok menengah ke bawah dan pelaku UMKM.
Implikasi Langsung:
- Kenaikan tarif ojek online dan
transportasi umum
- Biaya distribusi logistik naik →
harga bahan pokok terdampak
- Konsumen beralih ke BBM beroktan
rendah
Namun, karena kenaikan hanya terjadi pada BBM non-subsidi, masyarakat pengguna Pertalite atau Solar subsidi masih mendapat perlindungan harga.
6. Apakah BBM Subsidi Juga Naik?
Sampai artikel ini ditulis, harga BBM subsidi seperti Pertalite (RON
90) dan Solar subsidi masih ditahan pemerintah agar tidak menambah
beban masyarakat.
Harga BBM Subsidi Tetap:
- Pertalite: Rp10.000/liter
- Solar subsidi: Rp6.800/liter
Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) menegaskan bahwa alokasi subsidi tetap dijaga agar inflasi tidak melonjak tinggi.
7. Perbandingan Harga BBM: Pertamina vs Shell vs BP AKR
Agar lebih mudah dalam membandingkan harga antar operator, berikut ini
tabel perbandingan harga BBM per 1 Juli 2025:
Jenis BBM |
Pertamina |
Shell |
BP AKR |
RON 92 |
Rp14.400 |
Rp14.600 |
Rp14.700 |
RON 95-98 |
Rp16.300 |
Rp15.950 |
- |
Diesel |
Rp15.300 |
Rp16.200 |
Rp15.900 |
Tabel ini membantu konsumen menentukan pilihan terbaik berdasarkan harga dan spesifikasi BBM yang dibutuhkan.
8. Strategi Konsumen Menghadapi Harga BBM Naik
Konsumen bisa menerapkan beberapa strategi untuk menghemat pengeluaran
bahan bakar:
Tips Hemat BBM:
- Gunakan aplikasi reward dari
operator BBM (MyPertamina, ShellGo+)
- Kurangi beban kendaraan dan
hindari akselerasi mendadak
- Pertimbangkan penggunaan
kendaraan listrik atau transportasi publik
Efisiensi penggunaan BBM akan sangat membantu menjaga stabilitas keuangan rumah tangga.
9. Proyeksi Harga BBM Hingga Akhir 2025
Berdasarkan data dan tren energi global, diperkirakan harga BBM akan
tetap fluktuatif hingga akhir 2025. Beberapa analis energi menyebutkan harga
minyak dunia bisa naik hingga US$ 95 per barel jika ketegangan geopolitik Timur
Tengah berlanjut.
Kementerian ESDM juga mengingatkan bahwa reformasi energi nasional akan terus dilakukan dengan mendorong elektrifikasi kendaraan dan energi terbarukan sebagai substitusi BBM fosil.
FAQ: Harga BBM per 1 Juli 2025
Kenapa semua harga BBM naik serentak?
Kenaikan dilakukan setiap awal bulan sesuai peraturan ESDM, dan
dipengaruhi oleh faktor global dan nilai tukar.
Apakah Pertalite dan Solar subsidi
ikut naik?
Tidak. Harga Pertalite dan Solar subsidi masih ditahan oleh pemerintah
untuk menjaga daya beli masyarakat.
Mana BBM termurah saat ini?
Pertalite (RON 90) masih jadi BBM termurah yang banyak digunakan
masyarakat.
Apakah ada kemungkinan harga turun
bulan depan?
Kemungkinan bisa terjadi jika harga minyak dunia turun dan nilai tukar rupiah menguat.
Kesimpulan
Kenaikan harga BBM per 1 Juli 2025 yang dilakukan oleh Pertamina, Shell,
dan BP AKR merupakan langkah penyesuaian yang tidak bisa dihindari, terutama di
tengah dinamika global energi. Meskipun BBM subsidi masih bertahan, tekanan
terhadap sektor transportasi dan logistik akan dirasakan dalam jangka pendek.
Konsumen sebaiknya mulai mempertimbangkan efisiensi penggunaan BBM, menggunakan aplikasi reward, serta menyesuaikan pola mobilitas harian. Pemerintah diharapkan tetap menjaga kestabilan harga subsidi, sambil mendorong transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.